Jalan-jalan sore
Waktu hari Sabtu, tepat pukul 4
sore, aku diajak temanku yang bernama Ati untuk jalan-jalan sore ke Situ
Cibuah. Kami menggunakan sepeda motor untuk menuju ke sana. Ati yang
mengendarainya. Saat itu orang tua kami sempat melarang kami berjalan-jalan
dengan mengendarai sepeda motor. Katanya berbahaya dan takut terjadi apa-apa.
Menurut mereka jalan-jalan sore itu tidak ada untungnya, hanya
menghambur-hamburkan bensin saja. Tetapi sayang, kami tidak mendengarkan
nasehat mereka.kami tetap memutuskan untuk berangkat.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba ada
seekor ayam yang hampir tertabrak. Untungnya Ati bisa mengendalikan motor
sehingga ayam itu pun selamat.
Sesampainya di Situ Cibuah, kami
melihat banyak orang yang berkunjung ke sana. Ada yang sedang nongkrong, dan
ada pula yang asyik ngobrol bersama teman-temannya. Suasana di sana cukup ramai
meskipun tidak ada fasilitas umum yang menunjang. Tak terasa hari sudah semakin
sore, kami pun memutuskan untuk segera pulang.
Ketika perjalanan pulang, motor yang
kami kendarai tiba-tiba mogok. Tentu saja kami bingung dan tidak tahu harus
berbuat apa. Untungnya ada seorang bapak yang bernama pak Supran. Kebetulan ia
sekampung dengan kami. Tanpa ragu-ragu kami segera meminta bantuannya untuk
memeriksa motor kami. Setelah pak Supran memeriksa motor kami, ia pun
menjelaskan kenapa motor kami bisa mogok. Ternyata motor kami kehabisan bensin.
Tentu saja kebingungan kami bertambah karena diantara kami berdua tidak seorang
pun yang membawa uang. Untungnya pak Supran mau berbaik hati. Selain memeriksa
motor kami, ia juga meminjamkan uang untuk membeli bensin. Kami bersyukur bisa
bertemu pak Supran dan tak lupa kami mengucapkan terima kasih karena ia telah
menolong kami.
Di perjalanan aku sempat berpikir,
kenapa aku tidak mengikuti nasehat orang tuaku. Kalau saja aku menurutinya,
mungkin kami tidak akan mendapatkan kesialan ini.
mohon maaf kalau cerpennya kurang berbobot :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar