Senin, 04 November 2013

Resensi novel mini "Pudarnya Pesona Cleopatra"

Disini bercerita tentang seorang laki laki yang sudah dijodohkan dengan seorang wanita yang bernama Raihana, mereka sudah dijodohkan sejak masih didalam kandungan , namun dalam hati lelaki itu menggerutu dan berkata "apakah ini azab atau nikmat!" , ibu dari laki laki itu dan ibu raihana telah berucap janji , jika anak mereka lahir berlainan jenis maka akan dijodohkan . Hari-hari menjelang pernikahan itupun semakin dekat sebut saja lelaki itu bernama budi , budi merasa hari-hari tersebut tidak istimewa dia tidak merasakan getaran cinta sama sekali terhadap raihana, meskipun ia sudah berusaha untuk menumbuhkan benih-benih cintanya terhadap raihana tetapi tetap hasilnya nihin , budi merasa bukan benih benih cinta yang tumbuh dalam dirinya namun bibit kaktus yang akan semakin membesar dan semakin menusuk-nusuk perasaan terhadap raihana. Pernikahan itupun tiba pada waktunya budi dan hana pun menikah mereka resmi menjadi suami dan isteri. Budi tetap berusaha untuk mencintai hana namun lagi lagi tidak ada perubahan yang ada semakin benci terhadap hana. Hana menyambut budi dipagi hari dengan menyiapkan sarapan dengan harapan budi bersikap hangat terhadapnya , semua yang dilakukan hana tidak membuahkan hasil. Suatu hari budi ada pelatihan di Jawa Barat , dengan sigap hana menyiapkan segala kebutuhan budi selama pelatihan , budi berpamitan dan langsung pergi tanpa basa basi kepada hana. Hana hanya bisa berserah kepada ALLAH dan selalu meminta agar diberi ketabahan didalam dirinya agar tetap bisa mencintai suaminya yang bersikap dingin terhadapnya. Selama suaminya pergi ia telah mengandung anak hasil buah cinta hana dengan budi,hana pulang kerumah orang tuanya agar ada yang merawat hana selama hana hamil , disaat pelatihan budi pun tidak sama sekali ingat terhadap hana , justru budi enjoy dengan kesendiriannya. Pada saat pelatihan ia bertemu dengan beberapa dosen senior yang saling share cerita tentang kehidupan mereka, budi pun mulai merasakan rindu yang hebat kepada hana. Sebelum pulang kerumah ia mampir ke toko baju dan perhiasan untuk memberikan kejutan kepada hana , setelah selesai berbelanja ia langsung ke rumah mertuanya. Bukan sambut bahagia yang ia dapat namun tangis kesedihan dari ibu mertuanya , budi bertanya tanya dan akhirnya ia mengetahui bahwa sudah sepekan istrinya telah meninggal dunia , pesesalan yang begitu hebatpun ada pada diri budi ia menangis meronta ronta diatas gundukan tanah makam isterinya , dari cerita inipun tersirat pesan bahwa "Cinta tidak menyadari kedalamannya , sampai ada saat perpisahan"
Dan jangan pernah menyia-nyiakan orang yang sayang kepada kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar